Khutbah Jumat : Benteng Dari Maksiat



Oleh: Hendy Kurniawan, M.Pd.

 

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala,

Marilah kita bersyukur atas segala nikmat dari Allah Subhanahu Wata’ala, kemudian bershalawat kepada Nabi Agung Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Selanjutnya marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Ada seorang pemuda yang mendatangi Ibrahim bin Adham. Pemuda ini, menurut pengakuannya, sudah terlampau banyak berbuat dosa dan maksiat. Dia bermaksud meminta nasihat agar bisa berhenti melakukan perbuatan yang tidak baik. Ibrahim bin Adham berkata: “Aku akan mengajarimu lima hal. Jika Iima hal ini kamu kuasai, maka kamu tidak akan memperoleh musibah dan akan merasakan semua kenikmatan.”

“Pertama, jika kau ingin bermaksiat kepada Allah, maka jangan kamu makan rezeki-Nya.” “Bagaimana mungkin aku dapat melakukan hal itu?” jawab sang pemuda. Ibrahim menimpali, “Pantaskah engkau memakan rezeki-Nya kemudian bermaksiat kepada-Nya?”

“Kedua, jika engkau ingin bermaksiat kepada-Nya, maka jangan tinggal di bumi-Nya.” “Wah, ini jauh lebih berat dari yang pertama. Bukankah semua tempat dari barat hingga ke timur adalah milik-Nya, lalu di mana aku harus tinggal?” ujar pemuda itu.

“Ketiga, jika kau hendak bermaksiat kepada-Nya, maka lakukanlah di tempat yang tidak terlihat oleh Allah.” Si pemuda ini berkata, “Bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi, sedangkan Dia Maha Mengetahui segala yang tersembunyi di dalam hati.”

Kata Ibrahim, “Kalau begitu, pantaskah engkau memakan rezeki-Nya, tinggal di bumi-Nya, kemudian bermaksiat di hadapan-Nya yang selalu memandang dan melihatmu melakukan maksiat tersebut?”

“Keempat, jika malaikat maut datang hendak mencabut nyawamu, maka mohonlah agar dia mau menundanya sesaat, agar kau dapat bertaubat dan beramal saleh.” “Tentunya dia tidak akan pernah mengabulkan permintaanku itu,” jawab sang pemuda. “Jika kau tidak mampu menolak atau menunda kematian, bagaimana engkau berharap selamat?” ujar Ibrahim.

“Kelima, ketika malaikat penjaga neraka hendak menyeretmu ke dalam neraka, jangan mau ikut bersamanya.” “Dia tidak akan melepaskanku,” jawab pemuda itu. “Lalu bagaimana engkau dapat berharap selamat dari neraka?” ujar Ibrahim.  Pada akhirnya pemuda itu memohon ampun dan bertobat kepada Allah Ta’ala.

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,

Menarik kiranya jika kita bisa menangkap pelajaran dan mengambil hikmah dari kisah di atas. Kisah ini mengajak diri kita untuk selalu ingat dan sadar bahwa setiap perbuatan dosa serta maksiat, akan ada konsekuensinya.

Dampak buruk perbuatan maksiat dan dosa yang pertama adalah timbulnya berbagai kerusakan di atas muka bumi. Kerusakan itu meliputi kerusakan di air, udara, tumbuhan-tumbuhan, dan sebagainya. Akibat dari ulah para pelaku maksiat kita akan merasakan dampaknya meski kita tidak ikut melakukan. Hal ini sudah dijelaskan oleh dalam Alquran:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum : 41)

Kedua, dampak perbuatan dosa dan maksiat adalah menyebabkan turunnya murka dan azab Allah.

Allah Swt berfirman:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura : 30).

Dampak ketiga dari maksiat yang kita lakukan adalah dia akan menjadi sebab kehinaan di dunia dan akhirat, jika kita tidak segera menyadari serta bertaubat. Kehinaan akan turun sebab kita memutuskan hubungan yang seharusnya kita jalin dengan baik kepada Allah Swt. Kita juga menyelisihi perintah Rasul ﷺ.

Keempat, pengaruh buruk dari dosa ialah menjadikan kita terhalang untuk mendapatkan rezeki yang berkah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa rezeki bersumber dari Allah yang Maha Memberi Rezeki.

 

 

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,

Demikianlah khutbah Jumat pada hari ini. Mari kita segera bertobat dan banyak memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas semua perbuatan dosa yang pernah kita lakukan, agar kelak kita dipanggil olehNya dalam keadaan bersih dari dosa. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kebenaran bagi kita semua, dan kita semua selamat di dunia sampai di akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،

فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ،