Tri Damayanti SPsi Bahas Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak di Rihlah Moslem Fair



YOGYAKARTA – Kepala KB-TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta sekaligus Plt Kepala TK Internasional Al Azhar 60 Yogyakarta, Tri Damayanti SPsi, tampil sebagai pembicara dalam acara "Rihlah Moslem Fair" yang digelar di Ballroom Kasultanan Ambarrukmo Plaza, Yogyakarta, Minggu (22/12/2024). Acara ini mengangkat tema "Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak", dengan Afifah Nurul Azmi SPd Gr bertindak sebagai moderator.

Acara ini menjadi salah satu momen penting dalam memberikan wawasan kepada para orang tua tentang pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan anak secara holistik.

Dalam pemaparannya, Tri Damayanti menyampaikan bahwa dukungan dan penerimaan dari orang tua merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak. Ia mengibaratkan anak seperti pohon yang tumbuh subur karena memiliki akar yang kuat, di mana akar tersebut adalah peran orang tua dalam kehidupan anak.

“Orang tua adalah guru pertama yang ada dalam keluarga dan menjadi role model bagi anak-anaknya. Bimbinglah, dengarkan, dan berikan motivasi kepada mereka. Anak-anak yang mendapat motivasi dari orang tua akan tumbuh secara optimal sesuai dengan tahap perkembangannya,” ujar Tri.

Ia juga berharap para orang tua dapat terus mendampingi perjalanan anak-anak menuju kesuksesan. "Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi bagian dari kesuksesan anak-anak kita di masa depan," ujar Tri

Ia memberikan tips cara orang tua memberikan dukungan efektif dalam pendidikan anak. Menurutnya, orang tua memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan dan pendidikan anak, meskipun tidak selalu mudah untuk menjalankan peran tersebut secara konsisten. 

Adapun dukungan yang efektif yaitu membangun lingkungan positif di rumah. Pastikan suasana rumah kondusif untuk belajar dan berkembang, penuh dengan dukungan, kehangatan, dan rasa aman.

Selain itu berkomunikasi secara terbuka dengan anak. Orang tua harus mendengarkan apa yang anak rasakan dan pikirkan. "Komunikasi yang terbuka membantu membangun kepercayaan dan pemahaman," katanya 

Tri menjelaskan tips lainnya yaitu berinteraksi dengan guru dan sekolah. Perlu melibatkan diri dalam kegiatan sekolah, seperti menghadiri rapat atau berdiskusi dengan guru mengenai perkembangan anak.

"Orang tua harus membantu anak mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Dampingi anak saat belajar, bantu mereka membuat jadwal, dan berikan panduan agar mereka disiplin," kata Tri.

Ia juga mengatakan perlunya memberikan dukungan emosional berupa pemberian penghargaan atas usaha anak, bukan hanya hasilnya. "Tunjukkan bahwa orang tua peduli dan selalu ada untuk mereka."

Mengembangkan minat dan bakat di luar akademik, kata Tri juga perlu diperhatikan. Berikan dukungan kepada anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya seperti seni, olahraga, atau kegiatan lainnya.

Selain itu orang tua menjadi contoh yang baik. "Anak belajar melalui pengamatan. Tunjukkan sikap positif, kedisiplinan, dan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Hal penting lainnya yaitu mendorong anak untuk berpikir mandiri dan kritis dengan memberikan ruang untuk anak berpikir dan membuat keputusan sendiri dengan bimbingan yang tepat.

Mengenai orang tua yang tidak punya banyak waktu, apa yang Bisa Dilakukan?

Menurut Tri, waktu yang terbatas tidak berarti mengurangi kontribusi dalam pendidikan anak. Ia pun memberikan strategi yang dapat diterapkan para orang tua yang waktunya terbatas yaitu 
tetap menciptakan lingkungan belajar yang positif dengan memastikan anak memiliki ruang belajar yang nyaman dan mendukung konsentrasi.

"Prioritaskan waktu berkualitas, 
manfaatkan waktu bersama anak, meskipun singkat, untuk mendengarkan cerita mereka atau memberikan perhatian penuh," ujarnya.

Orang tua harus tetap menjaga komunikasi dengan guru. Tetap menjalin hubungan dengan guru melalui pesan atau pertemuan daring untuk memantau perkembangan anak.

"Berikan apresiasi dan motivasi.
Ungkapkan penghargaan atas usaha anak, sekecil apa pun itu, untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka. Atur waktu dengan efektif dengan membuat jadwal yang jelas agar tetap dapat melibatkan diri, meski di tengah kesibukan," ujarnya.

Ia juga mengatakan perlunya melibatkan anggota keluarga lain.
Mintalah bantuan kakek, nenek, atau saudara kandung yang lebih besar untuk mendampingi anak saat Anda sibuk. (Chaidir)